REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan dikabarkan sudah mulai condong mengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 sesegera mungkin. Namun ada sekelompok elit di PDI Perjuangan yang ingin menahan pencalonan Jokowi pascapemilu legislatif.
"Kami mendengar info A1 dari elit partai ideologis-rasional bahwa Bu Mega dalam rapat-rapat DPP terakhir sudah condong pencapresan Jokowi sesegera mungkin, tapi segelintir elit yang mengalami sindrom menang telak phobia masih mencoba menahannya," kata inisiator kader dan simpatisan PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Fahmi Habsyi, dalam perbincangan dengan Republika, Rabu (19/2).
Fahmi mengatakan pidato Megawati Soekarnoputri dalam Rakerdasus DPD PDIP Jawa Tengah di Banyumas menegaskan PDI Perjuangan tidak boleh sekadar menang. Tapi harus mendapatkan kemenangan yang besar dan memukau sehingga PDI Perjuangan dapat mengawal agenda Trisakti partai.
Seruan ini, lanjutnya, harus diperjuangkan dengan cara pencapresan Jokowi dilakukan sebelum pemilu legislatif. "Semangat Pro Jokowi sekarang sama besarnya dengan semangat Pro Mega pada masa 1999, yang membedakan hanya dimensi waktu," kata Fahmi.
Sayangnya, lanjut dia, jalan menuju kemenangan besar PDI Perjuangan terganggu dengan manuver segelintir elit partai pragmatis-irasional, yang diragukan kualitas kekaderannya.
Bukti diragukan kualitas kekaderannya, kata Fahmi, terlihat di satu sisi harapan yang sangat rasional Megawati ingin kemenangan yang telak, tapi di sisi lain segelintir elit partai mengerem gerakan Pro Jokowi. Padahal masyarakat dinilainya sudah menginginkan pencapresan Jokowi sebelum pileg.