Awas 'Operasi Siluman' Menekan KPU Daerah
Sabtu , 01 Mar 2014, 11:26 WIB
Dok/pri
Fahmi, inisiator PDIP Projo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi kecurangan Pemilu 2014 juga dikhawatirkan bisa terjadi dari adanya 'operasi siluman' untuk menekan ketua KPU di daerah-daerah. Termasuk juga penyalahgunaan tehnologi informasi dan tempat tabulasi suara nasional yang yang tidak teraudit sejak 2009.
"Siapa yang mengawasi? Ini bisa dijadikan senjata pamungkas oleh pihak manapun yang berkonspirasi jahat untuk melakukan kecurangan pemilu," kata Divisi Hukum & Konstitusi kader & simpatisan PDI Perjuangann Pro Jokowi (Projo), Fahmi Alhabsyi, dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (1/2).

Inisiator Pemantau Pemilu UNFREL 1999 ini mengatakan kekhawatiran Megawati Soekarnoputri soal kecurangan pemilu dalam sebuah dialog di stasiun TV beberapa waktu yang lalu, semestinya menjadi peringatan dini bagi semua pihak.

Diingatkannya Komisioner KPU dan Bawaslu memegang peran kuci dalam masalah ini. "Di bahu komisioner KPU dan Bawaslu maka keberhasilan demokrasi akan diusung. Tapi mereka juga akan menjadi akumulasi kemarahan publik, jika KPU tidak bisa netral," ungkap dia.

Redaktur : Joko Sadewo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar