REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku siap apabila Prabowo Subianto meminta dia mendampinginya dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
"Saya karena ditanya seperti itu ya siap saja. Sama kayak saya ditanya siap tidak jadi gubernur? Jadi presiden saja siap, masa jadi wakil presiden tidak siap," ujarnya kepada wartawan, Selasa (4/3).
Ahok mengaku telah mendengar wacana pengajuan dirinya sebagai cawapres dari internal partai. Meski demikian, ia sendiri tidak bisa memastikan, apakah benar ia akan dipasangkan dengan Prabowo atau tidak.
"Pak Prabowo saja kalau tidak dapat 20 persen suara belum tentu bisa //nyapres//. Bagaimana mau ngajak saya," kata mantan anggota DPR RI ini.
Ahok juga mengomentari skenario apabila ia dipasangkan dengan Joko Widodo sebagai pasangan capres-cawapres. Dia mengatakan, skenario tersebut mungkin saja terjadi apabila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yang meminta.
"Tergantung Bu Mega. Kalau Bu Mega perintah, mana saya tahu," ujarnya sambil tertawa.
Meski demikian, ketika ditanya lebih memilih Prabowo atau Jokowi, Ahok menjawab diplomatis. "Aku langsung minta izinkan aku jadi DKI 1 saja lah," kata suami Veronica Tan ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya akan mengajukan Ahok sebagai calon wakil presiden. Namun, hal itu baru bisa terjadi apabila Partai Gerindra meraih lebih dari 20 persen suara dalam Pemilu Legislatif 2014.