Puan Sepakat Hanya Mega dan Ical Pemegang Tiket Capres
Kamis , 06 Mar 2014, 18:44 WIB
antara/m. risyal hidayat
megawati soekarno putri (kanan)-puan maharani(kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Puan Maharani membenarkan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie bahwa hanya Megawati dan Aburizal yang memegang tiket pencapresan.

Menurutnya pernyataan itu didasarkan pada sistem politik yang berlaku di Indonesia. "Pak Ical katakan itu ada dasarnya. Siapapun yang dicalonkan capres nantinya melalui mekanisme partai atas persetujuan (ketum)," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (6/3).

Puan mengatakan penetapan capres PDIP masih berada di tangan Megawati. Dia tidak mau berandai-andai kapan Megawati akan menetapkan capres PDIP. "Lihat nanti saja dulu. Itu keputusan Ketua Umum," ujarnya.

Betapapun, PDIP sudah mempertimbangkan berbagai konsekuensi yang mungkin mereka hadapi dalam menentukan capres. Dalam hal penetapan Jokowi sebagai capres misalnya, PDIP sudah mempertimbangkan kemungkinan pro-kontra di masyarakat karena Jokowi baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"PDIP sudah siap dengan segala kemungkinan. Pengambilan keputusan akan ada konsekuensinya," katanya.

PDIP menghormati berbagai aspirasi yang menginginkan pencapresan Jokowi segera dilakukan. Toh, imbuhnya, selama ini aspirasi itu masih disampaikan dengan cara-cara yang sesuai dengan koridor demokrasi. Namun dia menegaskan, PDIP punya mekanisme internal dalam menentukan capres."Semua dinamika kami tanggapi positif," katanya.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar