Jangan 'Kecele' Identikkan Samad dengan Popularitas KPK
Kamis , 20 Mar 2014, 19:27 WIB
Adhi Wicaksono/Republika
Ketua KPK Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, masuk akal jika Partai Gerindra atau Prabowo Subianto mewacanakan untuk menggandeng Abraham Samad sebagai cawapres. Hanya saja, langkah itu tidak tepat. 

Apabila latar belakang pemberantasan korupsi yang menjadi penilaian, maka sebaiknya yang digandeng adalah mantan pimpinan KPK. "Pernah di KPK, yang bisa dipercaya dan mempunyai kapasitas. Yang dicari kan kapasitas," kata dia, Kamis (20/3).

Menggandeng pimpinan KPK yang masih aktif, kata Qodari, berpotensi menimbulkan gonjang-ganjing. Apalagi pimpinan itu ada di lembaga yang tengah mendapat perhatian besar dari masyarakat.

Ia juga mencontohkan wacana yang muncul terkait dengan Panglima TNI aktif untuk terjun ke dunia politik. "Saya tidak setuju. Karena nanti bisa dianggap TNI tidak netral dan berpihak pada tokoh tertentu. Kalau mau purnawirawan," ujar dia.

Mengenai Samad, Qodari juga menilai, belum tentu sosoknya memang populer. Karena yang populer adalah KPK sebagai lembaga. Namun popularitas itu belum tentu pada Samad sebagai pribadi. 

"Jangan sampai kecele identikkan Samad pribadi dengan popularitas KPK. Walau ini memang membutuhkan riset lagi untuk melihatnya," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar