Jokowi Terhambat Masalah Psikologis untuk Gandeng JK
Senin , 31 Mar 2014, 19:56 WIB
Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) sudah resmi mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Setelah Jokowi resmi menjadi capres, nama beberapa tokoh diwacanakan untuk menjadi pendampingnya. Salah satu nama yang muncul adalah Jusuf Kalla (JK).

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai JK sosok potensial. Namun, menurut dia, ada hambatan tersendiri apabila JK menjadi pendamping Jokowi. "Ada persoalan psikologis," kata dia, selepas acara diskusi di Jakarta, Senin (31/3).

Faktor senioritas, menurut Emrus, menjadi persoalan. JK merupakan politisi senior Partai Golkar dan pernah menjabat sebagai wakil presiden. Ia menilai, persoalan usia juga dapat menjadi kendala. "Di Amerika (Serikat) tidak masalah. Kalau di kita, rasa sungkan itu masih ada," kata dia.

Karena itu, Emrus menilai, Jokowi tidak terlalu pas jika disandingkan dengan JK. Meskipun, ia berpandangan, Jokowi harus mempunyai pasangan ideal yang dapat melengkapi. "Jokowi sangat budaya Jawa, Indonesia. Saya tidak yakin dia bisa mengatur wapres yang lebih tua dari dia. Ada hambatan, gak enakan," ujar pengajar di Universitas Pelita Harapan itu.



Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar