REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang menegaskan partainya tetap mengusung Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden. Meskipun hasil survei menunjukkan Ical masih kalah pamor dari tokoh lain.
Indra mengatakan Golkar tidak bergantung pada hasil survei. Menurut dia, keputusan Ical menjadi capres sudah berdasarkan hasil Rapimnas pada 2012. Hasil itu yang menjadi pegangan. "Rapimnas yang memutuskan. Kalau mengandalkan hasil survei, sebaiknya memang Partai Golkar mengusung Jokowi saja," kata dia, dalam pesannya, Senin (31/3).
Partai Golkar, menurut Indra, sudah mempunyai visi Negara Kesejahteraan 2045. Menurut dia, visi itu yang disampaikan baik dalam pemilukada, atau pemilu legislatif dan pemilu presiden mendatang. Dengan visi ini, Indra mengatakan, Golkar tetap mengusung Ical.
"Sampai sekarang belum ada yang berubah. Dengan maju pilpres, minimal Partai Golkar sudah sampaikan seluruh visinya kepada masyarakat luas," kata dia.
Golkar, kata Indra, masih percaya diri untuk memajukan Ical. Golkar, menurut dia, mempunyai banyak anggota DPR, DPRD, dan juga kepala daerah. Ia mengatakan, kader-kader itu yang akan mensosialisasikan visi misi partai kepada masyarakat. Ia menilai, ini juga menjadi langkah untuk pemenangan Ical. "Langkah maju dalam pilpres adalah bagian dari itu," ujar dia.