Repotnya SBY Jadi Presiden Sekaligus Ketua Umum Partai
Selasa , 01 Apr 2014, 19:55 WIB
Ari Bowo Sucipto/Antara
Presiden SBY usai berkampanye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama masa kampanye, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) putar otak untuk membagi jadwal kerjanya. Maklum, selain sebagai Presiden RI, ia juga menjabat kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Di pekan pertama kampanye terbuka, Presiden SBY mengajukan cuti beberapa hari untuk berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di akhir pekan, seperti biasa, waktunya pun dimanfaatkan untuk kepentingan partai.

Tak cukup dengan itu, cara lain pun digunakan. Presiden SBY membagi satu harinya menjadi dua kegiatan. Di pagi hari, ia bisa mengumpulkan menteri untuk rapat bersama di Jakarta. Selang beberapa jam kemudian, ia pun terbang keluar kota untuk kampanye atas nama partainya.

Bukan sekali hal tersebut terjadi. Contohnya pada pekan kedua kampanye, tepatnya pada Rabu (26/3), ia mengadakan rapat kabinet terbatas di kantor presiden di Jakarta pada pukul 08.00 WIB. Kala itu hal yang dibahas adalah mengenai nasib TKI, terutama Satinah yang berada di Arab Saudi dan terancam hukuman mati.

Rapat selesai, dua jam kemudian, Presiden SBY pun terbang ke Lampung untuk berkampanye.

Hal yang sama juga terjadi pada Selasa (1/4) ini. Presiden SBY menggelar sidang kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri. Hal yang dibahas seputar pemilu dan dana hibah serta bansos. Rapat berlangsung sekitar dua jam. Setelah itu, ia kembali terbang untuk menjadi juru kampanye nasional Partai Demokrat di Palembang, Sumatera Selatan.

Begitulah cara presiden membagi waktu kerjanya, antara urusan negara dan urusan keberlangsungan hidup partainya.




Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar