Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyapa simpatisan partai ketika kampanye nasional terakhir di Gelora 10 Nopember Surabaya, Jatim, Sabtu (5/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meratanya perolehan suara untuk PDIP, Golkar, dan Gerindra diprediksi akan membuat koalisi makin sulit ditebak. Diprediksi akan ada tiga atau empat pasang dalam Pilpres 2014.
Ketua Departeman Hubungan Politik dan Internasional dari CSIS, Philips J Vermonte mengatakan selain PDIP, Golkar dan Gerindra yang memiliki suara tertinggi, ada juga Partai Demokrat, PKB, maupun Partai Nasdem masih mempunyai peluang besar untuk diajak berkoalisi. Ketiga partai ini memiliki suara yang tidak terpaut jauh dengan perolehan suara Golkar dan Gerindra. "Mungkin ada 3-4 pasang karena suaranya merata," ujar Philips. Ini terjadi karena semua partai politik belum ada yang mencapai syarat 25 persen.
PDIP yang diprediksi akan menjuarai perolehan pileg diatas 25 persen, ternyata tidak tercapai. Padahal dengan pencapian angka 25 persen, dan mengajukan pencalonan capres-cawapres tersendiri, PDIP dipastikan mampu membentuk kabinet yang profesional tanpa harus berkoalisi. Namun jika PDIP Kalah, oposisi merupakan opsi lain yang dia ambil.
Sosok Prabowo yang menjadi figur dalam tubuh Gerindra pun akan cocok untuk dicalonkan menjadi presiden. Pasalnya loyalis Gerindra, mampu membedakan siapakah yang harus merek pilih sebagai pemimpin bangsa. Sedangkan partai Golkar yang konsisten selama perjalanan pemilu wajib untuk diperhitungkan, sekalipun Aburizal Bakrie, kalah dibandingkan Jokowi dan Prabowo. Tapi banyak rakyat telah memilih Golkar sebagai partai pilihan mereka.