LSI: Rhoma Irama Salah Satu Pendongkrak Suara PKB
Rabu , 09 Apr 2014, 22:22 WIB
Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyampaikan bahwa sosok Rhoma Irama merupakan salah satu faktor yang mampu membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masuk dalam lima besar hasil hitung cepat Pemilu Legislatif 2014.

"Keberadaan Rhoma Irama di PKB atau "Rhoma Effect" itu hanya salah satu hal saja yang kemudian membuat PKB mampu masuk lima besar," kata peneliti LSI Rully Akbar di Jakarta, Rabu (9/4).

Dalam hasil hitung cepat LSI di 2.000 TPS, PKB menduduki posisi lima dengan perolehan suara 9,07 persen. Menurut Rully, banyak faktor yang terkolaborasikan menjadi satu kesatuan dan membuat PKB berhasil masuk lima besar.

"Beberapa faktor itu selain pencapresan Rhoma Irama adalah isu pencapresan Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Ada juga faktor masuknya dukungan dari Said Aqil Siradj yang membawa dukungan kalangan bawah," ujar Rully.

Selain itu, kata Rully, gebrakan PKB juga disebabkan oleh adanya dukungan dari salah satu bos maskapai penerbangan nasional, Rusdi Kirana. "Rusdi Kirana mampu menambah finansial PKB," kata dia.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan LSI pada Pemilu Legislatif 2014, berturut-turut urutan 12 partai politik antara lain, PDIP (19,77 persen), Golkar (14,61 persen), Gerindra (11,80 persen), Demokrat (9,73 persen), PKB (9,07 persen), PAN (7,47 persen), PPP (7,08 persen), PKS (6,61 persen), Nasdem (6,27 persen), Hanura (5,26 persen), PBB (1,36 persen), serta PKPI (0.97 persen).

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar