Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerindra tidak memiliki kriteria khusus dalam memilih kawan koalisi. Termasuk mereka bisa menerima koalisi dengan parpol Islam.
"Kita bisa saja koalisi dengan parpol Islam, manakala perjuangannya sama dengan kita," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Anwar Ende di Jakarta, Jumat (11/4). Hanya saja, parpol yang digandeng harus memiliki visi dan misi sama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dia menyatakan, parpol Islam memang menarik untuk dilirik. Apalagi, secara total perolehan suaranya meningkat dibandingkan Pemilu 2009. Karena itu, sangat mungkin jajaran petinggi partai akan melakukan pendekatan dalam waktu tidak lama lagi.
"Kita siap saja, terbuka koalisi dengan parpol Islam dan nasionalis," kata Anwar.
Kendati demikian, ia enggan mengungkap parpol Islam mana saja yang sudah mendekati Gerindra. Menurut dia, hal itu tidak etis untuk diutarakan. Hanya saja, melihat perolehan parpol Islam maka dibutuhkan dua mitra koalisi untuk mengamankan Prabowo menuju kursi RI-1.
"Kalau dengan satu parpol Islam saja, seperti dengan PKB, belum cukup suaranya secara nasional. Tapi, kalau ada yang menawarkan diri kita bisa menerimanya," kata Anwar.