PKB Akui Faktor Rhoma Jadi Pendongkrak Suara
Sabtu , 12 Apr 2014, 17:10 WIB
Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pemilu legislatif tahun ini mengalami peningkatan perolehan suara sekitar 9,2 persen.

Perolehan ini dinilai merupakan peningkatan yang sangat tajam dari perolehan suara nasional pada Pemilu 2009 yang hanya berada dikisaran 5 persen.

Ketua DPP Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini mengatakan, keberhasilan PKB pada pemilu kali ini tidak lepas dari kerja keras orang yang ada dalam struktur PKB. Baik itu dari pengurus maupun dari para caleg.

"Keberhasilan ini berkat kekuatan struktur yang kuat," ujar Hilmy, Sabtu (12/4) di Warung Daun Cikini, Jakarta.

Selain itu, dia mengakui kehadiran Roma Irama menjadi salah satu faktor melejitnya suara PKB. Menurutnya, setiap kehadiran Roma Irama ke pelosok-pelosok di Indonesia mampu menyedot perhatian banyak orang hingga 20 ribu orang. Baik kedatangannya untuk sosialisasi PKB maupun urusan personal.

Selanjutnya, faktor Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga menjadi penyebab naiknya suara PKB. Sebab, kata Hilmy, Cak Imin sangat bekerja keras untuk meraih banyak suara. Terakhir, kembalinya suara Nahdiyyin ke PKB.

Hilmy menuturkan, saat ini PKB terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Hal ini, kata Hilmy, untuk melihat kesamaan visi-misi calon presiden antara lain, mempunyai komitmen memperkuat Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI).

Selain itu, PKB juga ingin Capres nantinya yang bisa menciptakan kedaulatan pangan dan energi. Terakhir, PKB menginkan Capres yang bisa mengurangi kesenjangan.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C62
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar