Survei SMRC: Ical Sulit Bersaing dengan Jokowi dan Prabowo
Ahad , 13 Apr 2014, 19:26 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menggunakan hak pilih di TPS 32, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil exit poll Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan calon presiden (capres) Jokowi masih lebih tinggi dibanding Prabowo Subianto. Sementara Ical masih tetap tidak sanggup bersaing dengan Jokowi maupun Prabowo.

Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan mengatakan, dari pertanyaan semi terbuka, Jokowi menempati urutan pertama dengan 31,9 persen. Disusul kemudian Prabowo (19 persen) dan Ical (9,7 persen). "(Posisinya) Ini tidak berbeda dengan hasil survei sebelumnya," kata dia, dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (13/4).

Exit Poll ini dilakukan terhadap 1800 warga usai memberi suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sementara ketika disodorkan 27 nama, Jokowi pun masih ditempat pertama dengan 38 persen dan kemudian Prabowo 15,8 persen. Namun kali ini posisi ketiga ditempat Wiranto (9 persen), disusul Ical (8,2 persen). Djayadi mengatakan Jokowi naik secara drastis, begitu pun dengan Wiranto. Sementara suara untuk Ical masih terbilang stagnan.

Ketika hanya disodorkan tiga calon (Jokowi, Prabowo, Ical) suara responden tetap cenderung lebih banyak memilih Jokowi. Capres dari PDI Perjuangan (PDIP) itu mendapat 42,5 persen. Sementara Prabowo 26,7 persen dan Ical 13,1 persen. Namun masih ada yang tidak tahu atau tidak mau menjawab sebesar 17,7 persen.

Dengan mengabaikan responden tidak tahu/tidak menjawab, Djayadi mengatakan, potensi dua putaran Pilpres masih terbuka. Namun, menurut dia, apabila porsi 17,7 persen tersebar merata pada tiga calon dengan marjin error 2,3 persen, maka terbuka kemungkinan akan satu putaran. "Tetap ada potensi satu putaran," kata dia.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar