Agenda Rapimnas Bisa Berkembang Pada Evaluasi Ical
Ahad , 13 Apr 2014, 19:46 WIB
Anggota Komisi I DPR Yoris Raweyai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Partai Golkar mengagendakan Rapimnas pada awal Mei mendatang. Agenda utama Rapimnas ini mengenai penetapan calon wakil presiden (cawapres) dan evaluasi hasil pemilu legislatif (pileg).

Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengatakan, itu merupakan hasil dari Rapimnas V pada November lalu. Namun, Yoris mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada pembahasan lain melihat hasil pileg. Termasuk untuk mengevaluasi Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres).

"Masalah penurunan hasil pileg ini bisa memengaruhi apa yang bisa terjadi dalam Rapimnas," kata dia, selepas acara diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (13/4).

Yoris mengatakan, memang belum ada keputusan untuk mengevaluasi Ical. Ia mengatakan, Rapimnas mendatang lebih fokus pada cawapres dan juga arah koalisi. Namun, ia mengatakan, segala kemungkinan masih bisa terjadi melihat hasil sementara Pileg. "Mungkin bisa ditingkatkan Munas bila perlu dengan hasil (pileg) sekarang ini," kata dia.

Sementara ini, menurut Yoris, yang baru keluar memang hanya hitung cepat (quick count). Namun, ia mengatakan, hasil itu pun tidak sesuai dengan target Golkar yang berharap bisa mendapat suara lebih dari 20 persen. Padahal, ia mengatakan, hasil survei selama ini memberikan ekspektasi yang bagus bagi partainya. "Ternyata kita mengalami hasil yang tidak sesuai harapan," kata dia.

Berdasarkan hasil hitung cepat Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Golkar memeroleh 14,97 persen suara nasional. Dari perhitungan kursi di parlemen, partai berlambang Pohon Beringin itu diperkirakan mendapat 85-97. Padahal pada Pemilu 2009 Golkar mendapat 106 kursi. "Ini mengalami kemunduran," ujar dia.



Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar