Tiga Ketua Parpol Gagal Raih Kursi Parlemen
Rabu , 16 Apr 2014, 17:52 WIB
Republika/Musiron
Penghitungan Suara

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga  ketua partai politik di Kota Malang, Jawa Timur, masing-masing Ketua DPC PKS Helmy Teguh Yuwana, Ketua DPD Partai Demokrat Arif Dharmawan dan Ketua DPC PAN Lookh Mahfudz, gagal meraih kursi wakil rakyat di parlemen setempat.

Ketua DPD Partai Demokrat Arif Dharmawan yang saat ini juga menjabat Ketua DPRD Kota Malang, Rabu, mengaku "legawa" dengan hasil yang dicapai pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu, meski dirinya harus melepas kursi dewan untuk lima tahun ke depan.

"Dalam sebuah organisasi, termasuk politik cukup dinamis, sehingga saya legowo dengan hasil yang telah saya capai dalam Pileg kali ini," tegas Arif Dharmawan yang mencalonkan kembali dari daerah pemilihan (dapil) Lowokwaru.

Arif Dharmawan kalah bersaing dengan Indra Tjahyono, calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat lainnya dari dapil yang sama. Indra yang saat ini menjadi anggota Komisi B DPRD Kota Malang itu meraup suara sebanyak 2.400 dan Arif hanya 1.400 suara.

Ketua partai politik (parpol) lainnya Lookh Mahfudz (PAN) yang mencalonkan kembali dari dapil Kedungkandang juga kalah bersaing dengan kader PAN lainnya Mohan Katelu yang periode 2009-2014 gagal duduk di kursi dewan.

Sementara Ketua DPC PKS Helmy Teguh Juwana juga gagal mendapatkan kursi di gedung dewan. Di dapil Lowokwaru raihan suara anggota DPRD periode 2004-2009 itu kalah dengan kader PKS lain yang saat ini masih duduk di kursi dewan, Bambang Triyoso.

Menurut Helmy, menjadi ketua partai dan anggota dewan sama-sama merupakan amanah partai. "Jadi tidak masalah jika saya tidak mendapat kursi di dewan," ucapnya.

Selain dihuni sebagian besar anggota dewan lama, DPRD Kota Malang juga bakal dihuni oleh wajah-wajah baru, khususnya yang mengisi wakil dari Partai Gerindra, PKB, PDIP dan Partai Golkar.

Redaktur : Heri Ruslan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar