Ditanya Soal UN, Jokowi Kesal
Kamis , 17 Apr 2014, 13:26 WIB
ANTARA FOTO/Kristian Ali/Asf/Spt/14.
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur DKI Jakarta Joko 'Jokowi' Widodo menyebut ada pihak yang berupaya memolitisasi dengan memuat profil dirinya dalam soal Ujian Nasional (UN) 2014 untuk SMA sederat. Dia meyakini hal itu terkait pencapresannya dalam kontestasi pilpres Juli mendatang.

"Kalau niatnya memang niat nggak baik artinya ingin memolitisasi," katanya usai melakukan pertemuan tertutup dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Kamis (17/4).

Bakal calon presiden yang resmi diusung PDIP tersebut terlihat kesal ketika wartawan terus menanyakan hal tersebut. Jokowi kemudian memandang dengan sorot mata tajam kepada wartawan yang terus menanyakannya.

"Itu kelihatannya mau ngangkat-ngangkat. Ya ndak. Tapi sebenarnya bukan itu kan. Ya kan, maksudnya bukan itu kan," ujarnya berulang-ulang dengan nada sedikit meninggi.

Meski demikian, orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut enggan menanggapi lebih lanjut. Ia kemudian berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.

Seperti diketahui, profil Jokowi masuk dalam soal UN SMA sederajat di dua mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Di dalamnya, Jokowi dideskripsikan dengan sanjungan sebagai pemimpin yang peduli terhadap masyarakat.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar