Poster caleg partai politik telah tersobek dikawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Caleg yang merasa kalah mulai datang ke dokter spesialis kejiwaan. Ini melihat hasil perhitungan sementara yang telah masuk.
Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi Tomi Hermansyah mengatakan sudah ada beberapa caleg yang datang ke tempat pratiknya karena mengaku depresi akibat tidak mampu meraup suara pada pileg kemarin.
"Sudah sekitar lima caleg yang datang ke kami. Dari hasil pemeriksaan sementara caleg yang berkonsultasi mayoritas depresi atau belum bisa menerima kekalahannya pada pemilu kemarin. Tetapi tingkat depresinya masih ringan, sehingga tidak perlu untuk dilakukan rawat inap," kata Tomi, Kamis (17/4).
Menurut Tomi, mayoritas caleg yang datang berkonsultasi mengeluh tidak bisa tidur. Mereka masih membayangkan kekalahannya tersebut. Ia pun memberikan terapi jalan agar kondisi emosionalnya dan kejiwaan mereka kembali normal.
Menurutnya, setiap pemilu selalu ada caleg yang datang ke RSUD R Syamsudin SH. Khususnya ke spesialis kejiwaan untuk berkonsultasi setelah kalah dalam perebutan kursi. Namun sampai saat ini belum ada caleg atau mantan caleg yang depresi berat, sehingga kejiwaannya terganggu.
"Caleg kalah rawan terganggu mentalnya. Karena untuk berjuang dan memperebutkan kursi di legisltif mereka harus mengeluarkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga saat tahu kalah mereka tidak bisa menerima dan akhirnya stres atau depresi," katanya.
Tetapi ia belum menemukan adanya caleg yang kejiwaannya menjadi rusak atau sakit jiwa. Setelah diberikan terapi si caleg bisa kembali normal dan perlahan melupakan kekalahannya.