Izin untuk Akbar dan JK Dituding Sebagai Akal-akalan Ical
Sabtu , 19 Apr 2014, 10:02 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menggunakan hak pilih di TPS 32, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persetujuan DPP Partai Golkar yang memberikan izin kepada Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla untuk maju sebagai cawapres dari partai lain dianggap sebagai akal-akalan dari faksi Aburizal Bakrie (Ical).

"Tujuannya agar tidak merongrong posisi Ical yang ngotot sebagai capres," kata politikus senior Partai Golkar, Zaenal Bintang, Sabtu (19/4). Apa yang dilakukan Ical disebut Zaenal sebagai kompromi pragmatis.

Zaenal mengatakan bahwa hasil quick count Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 menunjukkan Partai Golkar cuma mendapatkan 14,5 persen. Artinya angka ini jauh meleset dari target yang ditetapkan Partai Golkar yaitu perolehan suara antara 26 hingga 30 persen.

Munculnya suara evaluasi pencapresan Ical, menurut Zaenal, disebabkan karena figur Ical yang tidak layak jual. "Ditengarai penyebabnya oleh berbagai stigma, misalnya kasus Lumpur Lapindo dan pengemplangan pajak".

Hasil survei sejumlah lembaga survei, lanjut Zaenal, memperlihatkan bahwa sejak 2012 hingga Maret 2014 elektabilitas Ical tidak maju-maju. "Selalu satu digit saja. Jauh di bawah Jokowi dan Prabowo Subianto," ungkap wakil ketua Wantim DPP Ormas MKGR tersebut.

Redaktur : Joko Sadewo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar