Petugas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sedang memeriksa isi surat suara di Kantor KPU , Jakarta, Senin (3/2). (Republika/ Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 2.000 calon legislatif (caleg) gagal bersama sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Depok untuk Pemilu Jujur dan Adil (Kordep Jurdil), berencana melakukan aksi pengepungan jalannya rapat pleno penghitungan suara Pemilu Legislatif (pileg) 2014 KPUD Kota Depok, yang berlangsung di Gedung PPPTK Sawangan, Depok, Jawa Barat (Jabar) sejak Sabtu (19/4).
"Kami akan melakukan aksi pengepunggan pada Senin (21/4). Kami meminta agar KPUD Kota Depok menghentikan rapat pleno perhitungan suara dan meminta untuk dilakukan perhitungan ulang disetiap TPS, PPS dan PPK,'' ujar Wawan, Kordinator Aksi dari Kordep Jurdil di Balaikota Depok, Ahad (20/4).
Menurut Wawan, proses Pemilu di Depok diduga penuh kecurangan dengan adanya penggelembungan suara di berbagai TPS.
"Proses perhitungan suara penuh dengan kecurangan. Ini merupakan cerminan Demokrasi Hitam di Kota Depok. Untuk itu segala bentuk kejahatan dan kecurangan dalam pemilu harus diusut dan dibongkar tuntas,'' tegasnya.