Romahurmuziy: SDA Sudah Mulai Cair
Selasa , 22 Apr 2014, 13:39 WIB
entbluextv.com
Sekjen PPP M. Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menginginkan islah antara pihaknya dengan kubu Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) berlangsung tanpa syarat. Menurutnya, mereka harus mundur satu langkah dan mengaku sama-sama salah agar suara partai tersebut bersatu.

Romy menjelaskan, ia ingin PPP kembali bersatu. Menurutnya, rapat yang diselenggarakannya Rabu (23/4) besok di Bogor akan menuntaskan polemik berkepanjangan di tubuh PPP. Dia menjelaskan, sudah ada upaya dari ketum SDA untuk  mengkoreksi diri.

"Kami juga mengaku salah karena menyebarluaskan isu ini ke media massa. SDA pun saya lihat sudah mulai cair atas kesalahannya mendukung Prabowo," ujar dia saat dihubungi RoL, Selasa (22/4).

Pria yang akrab disapa Romy ini mengatakan, forum yang diselenggarakan SDA tidak bermaksud untuk melakukan islah. Menurutnya, pertemuan itu tidak memenuhi unsur AD/ART PPP karena hanya pengurus-pengurus pilihan yang diundang, tidak menyeluruh.

"Kalau memang mau Islah, PPP harus sama-sama mundur satu langkah, akui kesalahan, dan tanpa persyaratan," kata Romy.

Dia menambahkan, SDA sempat meminta syarat pada Romy, kalau ingin SK pemecatan ketua DPW ditarik, lalu PPP bersatu, maka mereka harus memberi dukungan ke Gerindra. Hal ini yang kemudian menjadi pertentangan di dalam tubuh parpol tersebut.

Forum yang diselenggarakan PPP sekarang juga dianggap tidak mewakili parpol karena SDA melalui Rapimnas Sabtu (19/4) kemarin sudah diberhentikan sementara. Namun, undangan justru mengatasnamakan dirinya sebagai ketum dan sekjen Isa Muchsin.

"Ketua Majelis Syariat KH Maemun Zubair juga saya rasa tidak akan hadir dalam pertemuan itu," ujar dia.

Pihaknya mengklaim kerap kali berkomunikasi dengan Maemun, bahkan lebih intensif ketimbang SDA. Menurutnya, pimpinan tertinggi parpol tersebut tidak akan memberikan dukungannya begitu saja ke Gerindra. Dan apa yang diklaim kubu SDA sebatas opini mereka pribadi.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar