REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan, rapat pleno memutuskan bahwa islah atau damai dengan kubu Sekretaris Jenderal Romahurmuzy harus diutamakan dalam rangka menjaga keutuhan partai.
"Lalu tadi Wakil Ketua Umum PPP Hazrul Azwar telah mendapatkan SMS dari Sekretaris Jenderal Romahurmuzy berkaitan usulannya untuk islah, tadi diminta agar Ketum bisa ketemu dengen empat Waketum dan dengan ketua majelis pakar dan pertimbangan," ujar Suryadharma Ali di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Selasa.
Suryadharma pun menyanggupi permintaan tersebut untuk melakukan pertemuan dengan kubu Sekretaris Jenderal Romahurmuzy terkait islah.
"Permintaan ini saya iyakan untuk melakukan pertemuan tempat dimana saja tapi jamnya ba'da Maghrib," kata dia.
Ia berharap dengan pertemuan ini diharapkan kekisruhan itu bisa diakhiri sehingga bisa berkonsentrasi penuh pada Pilpres dan fokus pada penghitungan suara dalam Pileg.
"Keputusan rapat pleno yang mengutamakan islah ini menjadi bagian pada media untuk menyampaikan pada publik," ujar dia.
Ia mengatakan, putusan pada rapat pleno menjadi titik awal menuju islah yang hakiki tanpa adanya perpecahan di sana-sini karena perpecahan tidak ada keuntungan, tetapi kerugian pada PPP sendiri.
"Karenanya islah ini dapat mengukuhkan fungsionaris PPP untuk bergandeng tangan dan mengukukuhkan PPP agar dapat memberikan manfaat kepada bangsa dan negara yang dicintai," ujar dia.