Bahas Islah, SDA-Romy Masih Bertemu Hingga Dini Hari
Rabu , 23 Apr 2014, 01:55 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) memeluk Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zuber (kanan) usai rapat pleno DPP PPP di Jakarta, Selasa (22/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengungkapkan memang ada pertemuan tertutup antara Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekjen Romahurmuziy pada Selasa (22/4) malam.

Pertemuan tersebut  dimediasi oleh Ketua Majelis Syariah PPP KH. Maimun Zubair. Arwani mengungkapkan setidaknya pertemuan tertutup yang digelar hingga Rabu (23/4) dini hari tersebut setidaknya sudah mengarah ke hasil yang positif. "Alhamdulillah hasil pertemuan tertutup tadi sudah positif," ungkapnya kepada RoL.

Sekretaris Fraksi PPP di DPR ini mengungkapkan, isi pembahasan tersebut menitikberatkan pada Islah yang akan dibahas pada Mukernas III PPP di Cisarua, Bogor, hari ini. Ia mengatakan, Mbah Mun sapaan akrab KH. Maimun Zubair juga telah mengamanatkan dalam rapat pleno yang digelar kubu SDA untuk segera melakukan Islah.

"Karena itu pertemuan tertutup tadi semangatnya sudah menyamakan persepsi bagaimana Islah tersebut," katanya. Namun ia tidak bisa memastikan apakah imbauan Mbah Mun yang menganulir semua keputusan kedua kubu selama ini akan dilakukan ke dua kubu. "Itu belum tahu apakah akan dijalankan," terangnya.

Beberapa keputusan yang diimbau Mbah Mun harus dianulir tersebut diantara pemecatan beberapa pengurus DPP PPP baik dari kubu SDA atau yang berseberangan, dan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Amri Amrullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar