SDA Datang, Majelis Mukernas PPP Marah-Marah
Kamis , 24 Apr 2014, 11:33 WIB
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kedua kiri) berbincang dengan jajaran petinggi partai yang berseberangan dengan dirinya jelang Mukernas PPP yang digelar kubu Romahurmuzy di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) memenuhi panggilan ke Mukernas III di Cisarua, Bogor, Kamis (24/4). Namun kedatangannya hari ini, bukan sebagai menteri agama. Melainkan pimpinan definitif parpol Kabah tersebut.

SDA tiba sekitar pukul 10.50 WIB menggunakan mobil Lexus B 265 RK. Tidak seperti sebelumnya dengan kendaraan dinas plat nomor R 33. Meski melewati batas waktu yang ditentukan, namun kehadirannya tetap dinanti fungsionaris DPW dan pejabat tinggi PPP. "Nanti, ya," kata SDA saat keluar dari mobilnya menuju ruang forum mukernas di Hotel Seruni.

Ia tak banyak berkomentar meski wartawan menghujaninya dengan berbagai pertanyaan. Ia menyatakan, akan memberikan keterangan setelah pertemuan selesai. Saat memasuki ruangan, SDA sempat mendapat tepuk tangan dari forum.

Namun karena posisinya yang dikerumini awak media, persidangan yang awalnya berjalan kondusif berhenti sejenak. SDA pun tidak langsung dipersilakan duduk ke kursi, dia menyempatkan diri menyambut wartawan meski hanya senyuman. "Nanti saya kasih keterangan, tidak sekarang," ujar dia.

Namun majelis persidangan seketika langsung marah dan berteriak-teriak. Dia tidak terima suasana sidang seketika kacau karena kedatangan SDA dan keributan awak media. Majelis hakim langsung membentak, "Di sini, bukan untuk konfrensi pers," teriaknya.

Wartawan pun diusir dari ruangan agar tidak menganggu jalannya sidang. Bahkan, sekarang pintu masuk menuju ruangan itu dijaga ketat petugas ormas PPP. Kehadiran SDA sekarang, rencananya akan menjelaskan persoalan islah Rabu (24/4).

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar