Islah, SDA Minta Maaf
Kamis , 24 Apr 2014, 14:08 WIB
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kiri) dan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zuber (kanan) beserta jajaran pengurus partai lainnya berdoa bersama usai rapat pleno DPP PPP di Jakarta, Selasa (22/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID CISARUA -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) mengklaim kisruh internal telah selesai. Ia pun turut serta untuk menata kembali partai.

Dia mengatakan, PPP adalah parpol berasaskan Islam. Karenanya, ada harapan besar umat Islam di dalamnya. Hanya dengan bergandeng tangan antarsesama pengurus, kepentingan umat mampu diperjuangkan. 

"PPP siap menjadi harapan umat Islam," kata SDA dalam jumpa persnya di Hotel Seruni, Cisarua Bogor, Kamis (24/4).

Saat ini, katanya, PPP hanya akan fokus untuk menuntaskan hasil pileg dan melihat ke depan menghadpi pilpres. Karena PPP sudah sepakat untuk menyatukan suaranya untuk kepentingan bersama.

SDA juga meminta maaf pada seluruh pengurus, pimpinan DPW dan kader PPP atas polemik yang sempat terjadi belakangan ini. Dia justru meminta doa seluruh peserta mukernas yang hadir dan para pendukung paratai, agar PPP dapat mengemban kembali amanat. "Saya minta doanya agar PPP bisa mengemban amanat ulama dan muktamar," ujar dia.

Sekjen Romahurmuziy menambahkan, meski sudah ada kepastian islah, namun muktamar tetap akan dipercapat. Alasannya, untuk kebutuhan konsolidasi partai.

"Setiap periode pelaksanaan muktamar memang selalu mengalami percepatan, jadi ini tidak ada kaitannya dengan islah. Sekali lagi, ini untuk konsolidasi partai," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar