REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para elite partai Islam diminta untuk membuang ego sektoral. Elite-elite partai ini diharapkan bisa berjiwa ksatria demi mengayomi kepentingan umat yang lebih besar.
''Saran saya perlu banget adanya kerendahan ego dari setiap (elite) parpol. Perlu adanya jiwa ksatria,'' kata Fariz Abdillah, ketua Lembaga Dakwah Kampus Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (LDK Salam UI) di Jakarta, Kamis (24/4).
Fariz mengaku menyimpan rasa gundah dengan masih belum bersatunya partai Islam. Padahal dari hasil perhitungan cepat Pemilu legislatif 2014, kata dia, suara partai-partai Islam itu memiliki kekuatan tersendiri.
''Penting sekali bagi tercapainya kesatuan umat ketika elite partai itu bisa bersatu,'' kata dia. ''Menurut saya ingin sekali adanya gentlement aggrement dari para petinggi partai untuk mengedepankan kepentingan umat.''
Untuk lebih mencairkan ego yang besar itu, kata Fariz, perlu adanya diskusi-diskusi informal diantara elite partai tersebut. Ini perlu dilakukan, kata dia, untuk dapat menyamakan visi, nilai, tujuan serta ideologi. ''Sayangnya selama ini masih sangat kurang dilakukan.''
Terkait adanya wacana koalisi Indonesia Raya, Fariz menyambutnya secara positif. Ia berharap pertemuan Cikini yang melahirkan wacana koalisi Indonesia Raya itu bisa di follow up. ''Perlu adanya pertemuan lanjutan untuk bisa lebih menyatukan (kekuatan partai Islam),'' kata dia.