Majelis Syuro Bantah PKS Minta Kursi Cawapres ke Prabowo
Senin , 28 Apr 2014, 15:43 WIB
www.beritapks.com
Almuzammil Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal segera memutuskan secara resmi tawaran Partai Gerindra yang ingin mengajak koalisi. Majelis Syuro PKS pun membantah isu yang menyebutkan partai dakwah tersebut meminta kursi cawapres.

Anggota Majelis Syuro PKS Al Muzzammil Yusuf mengatakan, surat Gerindra akan direspons cepat dalam rapat yang dihadiri 99 Majelis Syuro. "Kita akan memutuskan (koalisi) dalam pertemuan berikut. Rapatnya akan diselenggarakan besok atau lusa," kata Muzzammil, Senin (28/4).

Menurut dia, surat tertulis Prabowo Subianto menunjukkan keseriusan dalam penawaran koalisi. Tentu saja, PKS tidak ingin berlama-lama dalam menjawab tawaran tersebut. Majelis syuro, ungkap dia, telah menunjuk tim tersendiri untuk menindaklanjuti rapat bersama pimpinan Gerindra.

Hal itu dilakukan sebagai proses internal partai harus dijalankan sebelum mengumumkan resmi menjadi mitra Gerindra. "Kita ingin menjadi koalisi yang solid yang mendahulukan platform dan visi misi, bukan membicarakan kursi lebih dulu," kata wakil ketua Komisi III DPR itu.

Muzzammil mengatakan, PKS hingga kini tidak pernah menyinggung soal pembagian kekuasaan dengan Gerindra. Karena itu, ketika menyambut tawaran Gerindra, PKS tidak menawarkan posisi cawapres pendamping Prabowo. Hal itu dilakukan agar koalisi yang terjalin tidak berorientasi demi mengejar jabatan.

"Kami tidak menyinggung itu sama sekali."

Muzzammil melanjutkan, koalisi yang terbangun dengan Gerindra tidak akan berhenti sampai di situ. PKS, menurut dia, juga akan bergerak bersama Gerindra demi mendapat mitra koalisi yang lain. Dengan begitu, koalisi yang terbangun dapat terdiri banyak partai.







Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar