REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz mengatakan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Meski begitu, keputusan akhirnya akan dibahas di DPP PPP.
"Ibu tadi menyampaikan tidak ada istilah koalisi, tapi kerja sama. Namun tetap menunggu hasil pileg. Kalau bisa sebanyak-banyaknya kerja sama dengan partai politik. Dulu kan PPP sudah pernah kerja sama dengan PDIP jadi apa salahnya," kata Hamzah Haz usai bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Senin (29/4).
Menurut dia, sudah waktunya PDIP memegang pemerintahan nasional mendatang karena PDIP mendominasi di seluruh Indonesia."Saya datang sebagai mantan wapres. Saya mengucapkan selamat untuk PDIP atas kemenangannya meskipun persentasenya belum maksimal," ujar dia.
Ia menegaskan kemungkinan kerja sama dengan PDI Perjuangan menunggu keputusan akhir yang akan dibahas di DPP PPP. "Suharso sudah menjelaskan nanti setelah Rapimnas keputusannya. Dari hasil mukernas di Bandung kemarin memang ada nama Jokowi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Hamzah Haz sebagai sahabat lama."Sebagai tokoh yang pernah bersama-sama atau dampingi Bu Mega saat memimpin negara ini," ujar dia.
Ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan PDI Perjuangan membuka pintu komunikasi politik dengan PPP. Ini bukan pertemuan pertama tapi akan menjadi pengikat untuk ke depannya."Ini bukan pertemuan pertama. Ini akan jadi pengikat dan kerjasama membangun ke depan. Indonesia lebih baik," ujar dia.
Dia menambahkan, PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu akan membuka pintu untuk bekerja sama dengan semua anak bangsa.