REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Hanura menginginkan calon wakil presiden mereka Hary Tanoe mengundurkan diri dari Hanura. Desakan mundur ini karena Har Tanoe dianggap bertanggung jawab terhadap kekalahan Hanura.

Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi mengatakan mayoritas kader-kader Hanura di pusat dan daerah kecewa kepada Hary Tanoe. Kekecewaan ini karena Hary dianggap gagal menjalankan strategi pemenangan Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) yang dipimpinnya.

"Ini karena minimnya pengalaman orang-orang yang dibawanya ke Hanura yang ditempatkan di Bapilu," kata Yuddy dalam siaran persnya, Rabu (30/4).

Tidak itu saja, lanjut dia, Hary Tanoe juga diatuding ingkar janji memberikan uang saksi kepada ratusan ribu kader yang sudah disiapkan Partai. Akibatnya Hanura kehilangan potensi pemilih lebih dari 5 juta orang.

Yuddy mengatakan Hary Tanoe dianggap penyebab kegagalan Hanura menjadi partai papan atas yg diramalkan sebelumnya. Banyak kader yang menginginkan Hary Tanoe  mundur dari Hanura. "Ini sebagai bentuk pertanggungjawabannya".

Kontribusi HT yang dirasakan langsung oleh Hanura adalah iklan TV di group MNC-nya dan billboard. "Namun iklan tidak cukup mampu mengangkat Hanura, Hanura harus puas menempati ranking ke 10 pada Pileg ini".