REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali masih menginginkan PPP memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Namun, berkaca pada peristiwa terdahulu, ia pun tak ingin dukungan hanya dilakukan secara sepihak atau secara pribadi tetapi bisa dilegalkan secara organisasi. “Legalitas nanti. Tapi sikap saya tetap ke Prabowo. Saya istiqomah ke Prabowo,” katanya saat ditemui di acara Musrembangnas, Rabu (30/4).
Hingga saat ini PPP belum mengerucutkan sikap politiknya. Pada awal bulan depan, hal itu akan dibicarakan lebih jauh sekaligus dilegalkan.
Karena itu, sebelum masa itu tiba, komunikasi politik masih dilakukan dengan partai lain. Ia mengatakan di internal PPP masih banyak keinginan personal untuk merapatkan barisan dengan partai lain di luar Partai Gerindra. Salah satunya PDIP.
Apalagi tokoh senior PPP, Hamzah Haz bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Kedatangan Hamzah ke Mega, saya tidak tahu dan tidak diberitahu. Saya tidak tahu apa yang dibicarakan mereka. Pembicaraan sekarang juga belum tahap final, baru pendekatan,” katanya.
Suryadharma tidak mau berprasangka buruk dengan pertemuan dua tokoh tersebut. Bisa jadi, kedatangan Hamzah Haz ke Megawati hanya ingin bernostalgia sebagai pasangan presiden dan wakil presiden. Kalaupun keduanya membahas tentang politik, ia kembali menekankan ada mekanisme pencapresan yang legal dan dibenarkan secara organisasi.
“Buat saya itu biasa. Perbedaan pendapat dan tindakan itu biasa. Pada akhirnya akan diselesaikan pada rapimnas pada minggu kedua Mei. Jadi, biarkan saja karena kita tidak bisa batasi pikiran orang, tidak bisa batasi pembicaraan orang, dan tidak bisa batasi orang bertemu dengan siapa,” katanya.