Wakil Sekjen Golkar Tegaskan Ical Takkan Mundur Jadi Cawapres
Kamis , 01 May 2014, 14:59 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan bahwa Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical)  tetap menjadi calon presiden dari partainya sesuai dengan kesepakatan bersama pada Rapimnas 2012.

"ARB itu 'confirm' menjadi capres dan tidak mau mundur menjadi calon wakil presiden. Sampai detik ini pun tidak ada evaluasi capres Golkar. Kalau masalah suka dan tidak suka, sejak 2004 memang masalah yang terjadi terus-menerus," kata Nurul Arifin dalam diskusi "Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?" di Jakarta, Kamis (1/5).

Menurut dia, tidak menjadi soal kalau ada beberapa kalangan yang meragukan Ical  sebagai capres pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli mendatang.
Ia mengatakan bahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang pantas untuk meneruskan pemikiran SBY dalam pemerintahan mendatang berdasarkan bagaimana Ical memberikan suatu ceramah maupun pidato politik.

"Saya katakan seperti ini karena saya menemani ARB menerima duta-duta negara sahabat maupun kunjungan ke pelosok-pelosok daerah, pemikiran ARB itu terlihat bagaimana dia memberikan suatu ceramah maupun wawancara kepada publik dan media. Oleh karena itu, yang bisa meneruskan pemikiran SBY itu adalah ARB," kata dia.

Menurut dia, ketokohan calon presiden adalah nomor dua, yang terpenting adalah pemikirannya. "Dalam dua tokoh lainnya (Jokowi dan Prabowo) memang sangat nasionalis, tetapi kita tidak tahu bagaimana kebijakan politik di tingkat internasional apakah pasar bisa menerima mereka," kata dia.

Redaktur : Joko Sadewo
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar