Gerindra Intensif Dekati Parpol Islam
Jumat , 02 May 2014, 17:34 WIB
Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyapa simpatisan partai ketika kampanye nasional terakhir di Gelora 10 Nopember Surabaya, Jatim, Sabtu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra semakin intensif melakukan komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sangat yakin, peluang partainya menggandeng tiga parpol berbasis massa Islam itu dapat terwujud. "Ini semuanya proses. Pembicaraan itu berlangsung setiap hari. Jadi, tidak harus selalu diberitakan," kata Fadli ketika dihubungi wartawan, Jumat (2/5).
 
Dia menyatakan, Gerindra tidak sedang tersandera lantaran belum memenuhi persyaratan 20 persen kursi DPR. Menurut dia, proses pendekatan terus dikomunikasikan untuk mencapai kesepakatan resmi. Karena itu, salah besar kalau sejumlah pengamat menilai Gerindra tersandera karena tidak ada parpol lain yang mendekat.

Fadli mengatakan, tiga parpol berbasis massa Islam juga tidak sedang memposisikan diri dalam artian jual mahal. Dia menghormati setiap mekanisme internal calon mitra koalisi sebelum mengambil keputusan. Karena itu, ia tidak melihat ada upaya bagi PKS, PAN, dan PPP untuk berpaling.

Bahkan, ia menyebut proses penjajakan bisa dilanjutkan untuk menggandeng Partai Golkar dan Hanura. "Sama PPP kita saja tetap optimis. PAN, PKS juga lah. Rencana ada tiga parpol yang kita usahakan bicara finalisasi itu," ujar Fadli.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar