Tentukan Koalisi, PPP Gelar Rapimnas
Jumat , 09 May 2014, 17:15 WIB
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kanan) berbincang dengan Sekjen PPP M Romahurmuziy (kiri) usai melakukan pertemuan tertutup jelang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4). ( Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II untuk memutuskan koalisi dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Rapimnas II akan digelar di Hotel Aston Epicentrum, Jakarta Selatan, Sabtu (10/05).

Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media, M Arwani Thomafi mengatakan, pelaksanaan Rapimnas II tersebut merupakan amanat Mukernas III Bogor yang digelar pada 23-24 April. Dalam Rapimnas nanti akan dilaporkan hasil komunikasi politik yang dilakukan Majelis Musyawarah Partai kepada sejumlah capres dan parpol.

Menurut Arwani, Majelis Musyawarah Partai yang juga sering disebut “Tim Wali Songo” sudah melakukan rapat dua kali dan hasilnya sudah dilaporkan ke rapat harian DPP PPP, Rabu (7/05) lalu. “Hasil penjajakan dari majelis musyawarah sudah dipaparkan dalam rapat harian DPP. Selanjutnya, rapat harian menjadwalkan Rapimnas untuk pengambilan keputusan,” kata Arwani dalam siaran persnya, Jumat (9/5).

Sekretaris Fraksi PPP ini menegaskan, dalam Rapimnas II nanti juga akan mendengarkan aspirasi dari 33 DPW terkait dukungan capres. Sejauh ini, lanjut Arwani, aspirasi yang berkembang peta dukungan mengerucut kepada capres PDIP Joko Widodo dan capres Gerindra Prabowo Subianto.

“Mengerucutnya dua nama tersebut berdasarkan hasil komunikasi politik selama dua minggu. Hasilnya, nanti tergantung kesepakatan. PPP lebih mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat,” tandasnya.

Meski demikian, lanjut dia, dalam Rapimnas II nanti juga memungkinkan lahirnya opsi lain, kalau nantinya muncul poros koalisi baru.

Redaktur : Joko Sadewo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar