REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak juga didapatnya mitra koalisi menjelang pelaksanaan Pilpres 2014, menjadi peringatan berbahaya bagi Partai Golkar. Jika tidak segera mendapatkan mitra koalisi maka bisa saja membuat Golkar membuang tiket Pilpres 2014.
Dikonfirmasi terkait koalisi yang sudah dibangun Partai Golkar, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan Golkar masih mengupayakan koalisi dengan PPP dan Partai Demokrat untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar. "Kita masih terus mengupayakan itu," kata Akbar kepada Republika Online (ROL), Ahad (11/5).
Namun Akbar mengaku baru tahu kalau Lukman Hakim Syaifuddin yang diminta Ical untuk menjadi cawapres yang diusung Golkar juga sudah menyampaikan penolakannya. "Kalau sudah ada penyampaian penolakan dari Lukman Hakim berarti harapan kita satu-satunya hanya berkoalisi dengan Partai Demokrat," kata Akbar.
Kalaupun berkoalisi dengan Partai Demokrat, lanjut Akbar, Golkar tetap akan menawarkan posisi cawapres untuk Demokrat. Hal ini karena sesuai dengan keputusan Rapimnas Partai Golkar.
Kalau memang harus mengubah target capres menjadi cawapres, menurut Akbar, maka semuanya harus dibicarakan dalam rapimnas, yang akan diselenggarakan tidak boleh lebih dari 18 Mei 2014.
Rapimnas, kata dia, bisa saja membahas sejumlah nama cawapres yang sudah dimunculkan, seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Pandjaitan. "Atau beberapa nama lain, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Ginandjar Kartasasmita," ungkapnya.