'Koalisi PDIP-Golkar Belum Capai Kesepakatan'
Rabu , 14 May 2014, 14:22 WIB
Republika/Adhi Wicaksono
Effendi Simbolon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon mengatakan koalisi partainya dengan Golkar belum mencapai kesepakatan karena pertemuan antara Joko Widodo dengan Aburizal Bakrie pada Selasa (13/5) hanya bersifat informal.

"Saya belum tahu apakah bentuknya koalisi atau hanya sekedar bersimpati. Bersimpati kan boleh-boleh saja," ujar Effendi Simbolon di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/50.

Menurut dia, pertemuan Joko Widodo dengan Aburizal Bakrie bersifat informal. Kalau Joko Widodo selalu membuka diri dan proaktif menyambangi para tokoh dan bisa saja kebetulan kunjungan ke pasar.

"Ada komitmen Golkar ke PDIP yang lebih resmi, ketika pertemuan-pertemuan di DPP Golkar sama-sama mencalonkan capresnya masing-masing. Dan sepakat nanti bilamana memang dibutuhkan untuk bersama di perlemen," ujar dia.

Ia mengatakan kesepakatan bersama antara PDI Perjuangan dan Golkar masih dipegang dengan masing-masing pihak.

"Saya kira kesepakatan itu yang masih kita pegang. Bukan pertemuan resmi. Gak ada. Gak ada yang mendampingi kok. Pak Jokowi kalau bertemu dengan Prabowo juga gak masalah. Pak Jokowi ketemu dengan Obama kan gak masalah," ujar dia.

Sementara deklarasi koalisi PDI Perjuangan dengan Nasdem bersama PKB untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) di kantor DPP PDIP, Golkar tidak ada.

"Saya tidak membantah tapi proses mengalir bahwa dalam dinamika politik semua terbuka dan kita akan mencermati betul detik demi detik karena kita menentukan arah negara dan bangsa jadi kita sangat serius, tidak semata-mata kepentingan pragmatis. Sangat serius, sangat dalam. Saya kira dua partai yang bersama PDIP juga komitmen itu," ujar dia.

Redaktur : Fernan Rahadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar