PPP: Prabowo-Hatta 'Kurang Menjual'
Kamis , 15 May 2014, 13:19 WIB
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di sela Rakernas PAN, Jakarta, Rabu (14/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ketua Harian Majelis Syariah DPP Partai Persatuan Pembangunan KH Nur Muhammad Iskandar menilai pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan calon wakil presiden kurang "menjual" di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Duet Prabowo-Hatta susah untuk memasarkannya di kalangan Nahdliyin," kata Nur Muhammad Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, seharusnya Prabowo lebih memilih tokoh dari kalangan NU guna membangun simpati bagi warga NU yang juga akan menaikkan peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2014.

Ia mengaku kecewa karena awalnya mengira bahwa sosok yang akan dipasangkan sebagai calon Wakil Presiden adalah Ketua Umum PPP yang juga sekaligus berasal dari kalangan NU yaitu Suryadharma Ali.

Anggapan Prabowo berpasangan dengan Suryadharma Ali, menurut Nur Muhammad Iskandar, juga dinilai merupakan anggapan yang dipegang oleh peserta Rapimnas PPP yang menghasilkan keputusan mendukung Prabowo.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa dalam rapat kerja nasional partainya mengatakan sampai saat ini belum ada deklarasi calon wakil presiden yang akan mendampingi Capres Prabowo Subianto.

Hatta dalam penyampaian hasil rakernas PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/5), menegaskan secara etika politik, pendeklarasian capres-cawapres dilakukan oleh koalisi partai pengusung Prabowo Subianto, bukan rakernas PAN."Hari ini bukan deklarasi capres dan cawapres tetapi meneguhkan hati kita bersama-sama dalam koalisi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay menilai Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa merupakan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden ideal yang mampu saling mengisi dan berbagi.

"Prabowo sangat menguasai persoalan sosial, politik, dan keamanan, sementara Hatta sangat menguasai persoalan ekonomi dan birokrasi pemerintahan," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (14/5).

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar