Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono berjalan usai memberikan keterangan pers terkait hasil survey peserta konvensi calon presiden PD di Jakarta, Jumat (16/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Partai Demokrat harus menentukan sikap dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 demi rasa tanggung jawab agar pilpres berlangsung damai dan demokratis.
Hanya, SBY mencatat, fakta di banyak tempat terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan pemilu. "Saya yakini tidak ada niat dan desain untuk terjadinya penyimpangan dalam pemilu," ujar Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam Rapimnas Partai Demokrat, di Jakarta, Ahad (18/5).
Ia mengatakan, dalam rapimnas kali ini akan mendengar rekomendasi dari DPD daerah guna membulatkan posisi dan sikap dasar partai Demokrat. "Dalam dua hari mendatang, kita matangkan dan bulatkan," ungkapnya.
Menurutnya, pandangan kader di pusat dan daerah tersebut akan digunakan sebagai landasan dan rujukan untuk menentukan sikap. Paling lambat (sikap itu) tanggal 20 Mei mendatang.
SBY menambahkan, meski Partai Demokrat memiliki keterbatasan dalam menentukan pilihan di Pilpres 2014. Partai Demokrat tetap harus mempunyai opsi.
SBY menambahkan partai memiliki handicap dan keterbatasan untuk menentukan sikap dan pilihannya sendiri sebagaimana pada pilpres 2004 dan 2009 lalu. Keterbatasan menentukan pilihan itu dikarenakan suara partai Demokrat hanya 10 persen.
Tak hanya itu, meski peserta konvensi memiliki potensi dan keunggulan, elektabilitas mereka masih di bawah capres unggulan partai lain. Menurutnya, dengan suara 10 persen dan tidak ada capres unggulan Partai Demokrat yang mengimbangi partai lain. Maka, mengajak partai lain untuk berkoalisi dengan Demokrat tidak mudah.