Bekas Rumah Bung Karno Jadi Simbol Prabowo-Hatta
Senin , 19 May 2014, 23:59 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Aksi pendukung Prabowo-Hatta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah megah bercat putih di Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 29, Jakarta Timur, tampak ramai, Senin (19/5). Ratusan orang berkumpul di halaman rumah milik H Harris Tahir tersebut. Hari itu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres/cawapres.

Ada alasan tersendiri Prabowo-Hatta dan partai pengusungnya memilih Rumah Polonia. Antara lain, alasan historis. Rumah itu merupakan bekas kediaman Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno. "Ini kan rumah Sukarno. Memang kita pengagum Sukarno. Nasionalismenya, idealismenya," ujar Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi.

Aroma Bung Karno mungkin sudah tidak terekam dalam rumah berlantai dua itu. Sisi ruangan sudah dipenuhi dengan ornamen foto Prabowo dan Hatta. Di ruang utama, sebuah lampu gantung besar menyinari foto Prabowo-Hatta yang menghiasi tembok-tembok. Dalam acara deklarasi, kain berwarna merah-putih memanjang di tembok tempat pintu utama.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo lebih melihat ke sisi historis rumah tersebut. Ia menilai, rumah itu menjadi bagian dari kehidupan, semangat, dan jiwa dari Bung Karno. "Rumah itu sebagai simbol bahwa koalisi ini bertekad meneruskan semangat dan jiwanya perjuangan Bung Karno," ujar dia.

Dradjad melihat ke sisi yang lebih dalam. Di belakang rumah terdapat masjid berwarna biru. Ia mengatakan, masjid itu menjadi tempat bagi santri untuk menghafal Alquran. 

Ia memadukan itu dengan ketokohan Sukarno yang pernah menjadi penghuni rumah. "Rumah ini menjadi simbol perpaduan antara nasionalisme dan Islam yang sangat bermakna dan bernilai sejarah," kata dia.

Kenapa Bung Karno? Dradjad mengibaratkan tokoh proklamator tersebut sebagai 'sajadah panjang'. "Simbol persatuan. Rumah besar bangsa, tanpa dikotomi nasionalisme versus Islam yang sama sekali tidak relevan itu," ujar dia, yang partainya juga turut mengusung pasangan Prabowo-Hatta.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mempunyai pandangan yang serupa. Sisi kesejarahan dari rumah di Jalan Cipinang Cempedak itu bisa menjadi alasan sebagai tempat untuk pendeklarasian pasangan Prabowo-Hatta. "Tempat bersejarah. Wajar apabila dijadikan sebagai tempat deklarasi," ujarnya.

Mengenai pemilihan rumah ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapinya dengan santai. Sisi historis memang masih alasan utama. Namun, Fadli melihat ada upaya bantuan dari si empunya rumah, Harris Tahir yang merupakan Ketua Umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam. "Rumah ini pendukung Pak Prabowo dan Hatta, dan tempat ini luas. Kami diberikan secara sukarela," kata dia.

Memang dilihat dari sisi sejarah, menurut Fadli, rumah ini pernah ditempati para jenderal. Selain Bung Karno, rumah tersebut pernah dihuni Jenderal Mamun Murod, Kastubi, dan Mas Iman. Ke depan rumah megah ini akan menjadi posko pemenangan Prabowo-Hatta. Di halaman rumah, sudah terpampang foto besar Prabowo-Hatta, Capres-Cawapres Periode 2014-2019.

Dalam kaitannya dengan sosok Bung Karno, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan komentar dalam sambutan acara deklarasi. 

"Saya bukan tukang membaca wajah manusia, tapi Pak Prabowo ini dari samping seperti Bung Karno. Dari depan juga seperti Bung Karno. Tadi berpidato tanpa teks, off the hook, luar biasa seperti Bung Karno juga. Mudah-mudahan Bung Bowo dan Bung Hatta ini bisa membawa kita ke arah lebih bagus lagi," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar