Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) dan Wakil Ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon (kiri) di kantor presiden, Jakarta, Senin (11/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon angkat bicara terkait bergabungnya Partai Golongan Karya ke dalam koalisi partai pendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Fadli mengapresiasi keputusan yang diambil partai berlambang pohon beringin tersebut.
"It's a great gift for us," ujar Fadli kepada wartawan saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum, Selasa (20/5). Menurut Fadli, koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta belumlah lengkap tanpa Golkar, walaupun sebelumnya telah didukung lima partai politik yaitu Gerindra, PAN, PPP, PKS dan PBB.
"Jadi, kami sangat sangat bersyukur Golkar bergabung dalam koalisi ini. Dan ini, seperti yang pernah saya katakan adalah koalisi tenda besar," kata Fadli.
Lebih lanjut, Fadli mengaku tidak mengkhawatirkan terpecahnya suara Golkar dalam Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014. Sebab seperti diketahui, kader senior Partai Golkar Jusuf Kalla bersedia menjadi bakal calon wakil presiden yang diusung koalisi poros PDIP, menemani bakal capres Joko Widodo.
"Saya tidak berpikiran demikian. Saya pikir, mereka (Golkar) sangat solid mendukung Prabowo-Hatta," ujar Fadli.
Dalam kesempatan yang sama, Fadli pun ditanya terkait jabatan yang dijanjikan Prabowo-Hatta kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie jika nantinya sukses memenangi pilpres. Kabarnya, ARB akan menjadi menteri utama.
Menanggapi itu, Fadli mengatakan, "Kita berjuang dulu. Nanti, baru kita bicara yang lain."