Ormas Pendiri Golkar Kumpul di JW Marriot, Ada Apa?
Rabu , 21 May 2014, 20:46 WIB
Antara/Wahyu Putro A
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya 23 tokoh Golkar berkumpul di JW Marriot, Kuningan, Rabu (21/5). Pertemuan ini untuk membahas adanya isu pemecatan bagi kader yang tidak mendukung pencapresan Prabowo-Hatta.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan  Tri Karya melakukan pertemuan ini karena adanya sanksi pemecatan bagi kader Golkar yang membelot putusan Ical untuk mendukung Prabowo-Hatta.

"Inilah tentu harus kita bicarakan. Sudah saatnya untuk mempertanyakan menurunnya nilai demokrasi padahal hanya perbedaan pilihan,'' kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Rabu (21/5).

Tri Karya adalah tiga organisasi massa pembentuk Partai Golkar. Tri Karya terdiri dari ormas SOKSI, Kosgoro 1957, dan MKGR.

Tindakan pemecatan, menurut Agung, tidak pantas dilakukan oleh organisasi sebesar Partai Golkar. Dewan Partai, menurutnya, seharusnya bisa merangkul para kader yang memilih mendukung calon lain.

Setelah Golkar memutuskan merapat ke Prabowo-Hatta, dukungan partai ini justru terbelah dua. Sebagian kader justru memilih untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Alasannya JK sebagai kader Golkar. Salah satu forum yang dibuat oleh kader yang membelot adalah Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI).

"Nah yang seperti itu dirangkul saja, Saya kira lebih baik dan supaya lebih solid, selain itu juga membangun citra yang positif di publik," kata dia.

Agung meminta kepada dewan partai untuk memperbaiki hubungan dengan kader yang tidak setuju. Imbasnya ialah solidaritas partai yang dipertaruhkan. ''Kita akan kembali ke anggaran dasar,'' kata dia.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Wahyu Syahputra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar