PKB Bantah Khianati Rhoma
Kamis , 22 May 2014, 12:44 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah telah mengkhianati kesepakatan yang sudah dibuat dengan Rhoma Irama. Rhoma sebelumnya dijadikan sebagai kandidat calon presiden dan calon wakil presiden dari PKB.

"Tidak ada yang mengkhianati bang Haji (Rhoma Irama)," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/5).

Dia menjelaskan, PKB telah sepakat dengan Rhoma untuk memberi kebebasan kepada yang bersangkutan mencari partai koalisi apabila suara PKB mencapai 15 persen di Pemilu Legislatif 2014. Pada kenyataannya suara PKB hanya sekitar sembilan persen dan tidak mencapai 15 persen.

"Perjanjiannya kalau PKB dapat 15 persen, kami mempersilakan Bang Haji mencari pasangan cawapres," ujarnya. Karding menegaskan PKB sudah berupaya menawarkan Rhoma ke partai-partai politik yang akan menjadi mitra koalisi namun partai-partai tidak ada yang merespon tawaran PKB.

Berawal dari hal tersebut menurut Karding, PKB merasa tidak memiliki beban moral maupun politik dengan tidak menjadikan Rhoma sebagai capres atau cawapres. "Kami tidak punya beban moral atau politik," katanya.

PKB resmi mendukung pencapresan Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla yang diusung PDI Perjuangan, dukungan itu bersama dengan partai koalisi seperti Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Pada 16 Mei 2014, Rhoma Irama yang sebelumnya merupakan salah satu kandidat calon presiden dari PKB resmi mencabut dukungannya dari partai tersebut. Rhoma pun mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mencalonkan diri pada Pilpres 2014.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar