REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan memutuskan untuk merapat ke pasangan capres-cawapres Jokowi-JK dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014.
"Saya menerima undangan dari Tim Jokowi-JK untuk pilpres mendatang. Saya mengiyakan undangan tersebut," kata Anies dalam keterangannya yang diterima Republika Online (ROL), Kamis (22/5). Menurut Anies, Jokowi-JK merupakan kombinasi pasangan yang lebih berpotensi menghadirkan kebaruan dan terobosan.
Dikatakan Anies, persetujuannya untuk menerima undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar turun tangan untuk ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan. Yang dibutuhkan negeri saat ini, kata dia, adalah suasana kebaruan. Wajah baru yang bisa mengubah perpolitikan Indonesia.
Menurutnya, setelah 16 tahun reformasi, Indonesia memerlukan penyegaran. Baik dari cara pandang baru, semangat baru, pendekatan baru, cara kerja baru, dan bahkan orang baru. Istilah baru, lanjutnya, memang bukan hanya soal usia meskipun 'baru' sering diasosiakan sebagai usia muda.
Terkait statusnya sebagai mantan peserta konvensi partai besutan SBY itu, Anies mengatakan, secara kode etik politik tidak menjadi masalah. Sebab, dirinya bukan merupakan kader dari Partai Demokrat dan tidak terikat dalam aturan yang ada di dalam partai berlambang segitiga mercy itu. Keikutsertaannya dalam konvensi Partai Demokrat tersebut dalam kapasitas sebagai undangan.