REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Sarbumusi NU) yakin dukungan Mahfud MD ke kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak akan berpengaruh besar terhadap suara NU. Pasalnya warga NU memiliki tradisi tersendiri dalam menentukan pilihan politik.
"Anggapan Mahfud MD akan kurangi suara kalangan NU ke Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) itu keliru," kata Ketua Umum Sarbumusi NU, Saiful Bahri Ansori kepada wartawan di Jakarta, Jum'at (23/5).
Saiful menyatakan pada umumnya orang NU hanya akan mengikuti tokoh yang memiliki pengaruh. Tokoh ini biasanya adalah mereka yang berada di struktural PBNU dan pengasuh pondok pesantren. Sedangkan Mahfud MD tidak punya dua-duanya, tidak pernah jadi pengurus NU dan tidak punya pesantren.
Ketua DPP PKB ini justru menyebut sosok JK lebih berpengaruh di kalangan NU. Ini karena JK merupakan pengurus Mustasyar NU (Dewan Penasehat PBNU) sekaligus putra pendiri NU Sulawesi Selatan, H. Kalla. Ia juga menyampaikan kekecewaan masyarakat NU atas langkah politik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Saiful yakin dukungan warga Nahdliyin ke Jokowi-JK akan solid. Apalagi banyak tokoh-tokoh NU seperti mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi; dan Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. menyatakan diri mendukung Jokowi-JK.
"Seperti kyai-kyai di Jember, Kendiri, Pasuruan. Kemudian, di Kendal, Demak, dan Kudus. Semua nyatakan dukung Jokowi-JK," ujarnya.