Ini Manfaat Kampanye Negatif
Jumat , 23 May 2014, 16:56 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Aksi unjuk rasa menuntut pengusutan keterlibatan Jokowi dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia Agung Suprio menilai kampanye negatif perlu dilakukan sebagai upaya "menelanjangi" lawan politik dan membuka mata publik atas rekam jejak masing-masing kandidat capres-cawapres.

"Kampanye negatif dilakukan untuk mengeksploitasi kelemahan lawan, dan masih termasuk dalam kampanye sehat bahkan diwajibkan agar pemilih mengetahui rekam jejak kandidat. Saya katakan kampanye negatif seperti menelanjangi para kandidat sehingga pemilih dapat melihat secara utuh para kandidat," kata Agung dihubungi dari Jakarta, Jumat (23/5).

Dia mengatakan, hikmah dari kampanye negatif agar publik dapat memastikan seorang kandidat capres dan cawapres benar-benar bersih ketika menjabat.

"Kampanye negatif ini berdasarkan fakta, berbeda dengan kampenye hitam yang dasarnya fitnah dan primordial. Kalau kampanye hitam ini jelas dilarang berdasarkan peraturan tentang kampanye," ucap dia.

Dia mengingatkan kampanye hitam justru dapat masuk ranah pidana, dan pelanggaran atas peraturan informasi, telematika, dan elektronika jika dilakukan di televisi, internet, dan sejenisnya.

Untuk mencegah terjadinya kampanye hitam yang dilakukan simpatisan, menurut dia, sebaiknya dua poros koalisi (Prabowo maupun Jokowi) saling berkomitmen dan menyerukan kepada pendukungnya untuk melakukan kampanye sehat.

"Selain itu, melaporkan black campaign kepada institusi yang berwenang agar menimbulkan efek jera kepada calon pelaku kampanye hitam," ujar dia.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar