REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masyarakat Indonesia, khususnya yang sedang menonton acara result show Indonesia Idol baik melalui televisi maupun datang ke acara di Hall D Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (23/5) malam, cukup dikejutkan dengan kedatangan salah satu bakal calon presiden, Prabowo Subianto.

Kedatangannya bukan hanya untuk menonton seperti tamu undangan lainnya. Namun lebih dari itu, Prabowo juga ikut menyerahkan piala hadiah utama kepada Indonesian Idol 2014 terpilih, kemudian Nowela idol terpilih menjadi juaranya.

Prabowo terlihat didampingi Hary Tanoesudibyo yang merupakan bos MNC Group. Pada saat dipanggil untuk menyerahkan hadiah utama tersebut, Prabowo juga tidak lupa memakai topi khas Papua. Pemakaian topi khas Papua ini bukan tanpa alasan. Nowela memang selama ini dikenal sebagai peserta Indonesian Idol yang berasal dari Papua dan berdarah Batak.

Usai memberikan hadiah utama, Prabowo juga menyalami empat orang juri Indonesian Idol, yaitu Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, Titi DJ dan Tantri Kotak. Setelah itu, ia bergegas turun panggung dan kembali ke tempat duduknya.

Entah kebetulan atau tidak, kehadirannya di acara tersebut juga berkaitan dengan pendukungnya dalam koalisi untuk memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa. Hary Tanoe memang dikenal selama ini sebagai pendamping Wiranto.

Namun sejak penghitungan suara dan Hanura tidak meraih suara yang signifikan, kader Hanura pun ramai-ramai meminta agar Hary Tanoe mundur agar Wiranto dan Hanura dapat melakukan koalisi politik. Rupanya Hary Tanoe merapat ke Prabowo. Sedangkan Wiranto telah menyatakan Hanura ikut bergabung dengan koalisi Joko 'Jokowi' Widodo-Jusuf Kalla (JK).

Selain itu, musisi Ahmad Dhani juga merupakan salah satu dari barisan pendukung Prabowo. Dhani tidak segan untuk mengajak orang lain untuk ikut mendukung Prabowo. Rekannya, Anang Hermansyah, merupakan calon legislatif (caleg) terpilih dari Partai Amanat Nasional (PAN), lagi-lagi salah satu partai pendukung Prabowo.

Apakah kedatangan Prabowo untuk melakukan pencitraan dan memanfaatkan jaringan televisi dari Hary Tanoe, tentu saja hal itu sah-sah saja. Apalagi untuk menghadapi Jokowi yang didukung Nasdem yang memiliki televisi nasional Metro TV.

Sepertinya, masyarakat akan kerap melihat dua capres ini berada di televisi, meski acaranya tidak ada hubungannya sama sekali dengan politik. Apalagi waktunya sudah sangat berdekatan sekali dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.