Politisi Golkar 'Mbalelo' Dirotasi di DPR
Senin , 26 May 2014, 14:35 WIB
pemilihan.info
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Golkar merotasi sejumlah anggotanya yang selama ini dikenal mbalelo tak mau mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Rotasi anggota menyangkut jabatan ketua komisi hingga pergantian komisi.

"Yang dirotasi saudara Yusron Wahid, Agus Gumiwang, Poempida Hidayatullah dan Gandung Pardiman," kata Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (26/5).

Setya menyatakan DPP Partai Golkar sudah resmi mendukung pencalonan Prabowo-Hatta sebagai capres dan cawapres. Keputusan ini menurutnya harus diikuti oleh seluruh fungsionaris dan kader partai Golkar. "Itu garis partai yang harus diikuti," ujarnya.

Kendati begitu Setya membantah rotasi dilakukan terkait dukungan orang-orang yang dia sebut kepada Prabowo-Hatta. Menurutnya rotasi dilakukan sebagai kebijakan rutin fraksi. "Ini penyegaran biasa," ujarnya.

Setya menjelaskan sejumlah orang yang terkena kebijakan rotasi. Agus Gumiwang misalnya harus melepasakan jabatan dari Wakil Ketua Komisi I menjadi anggota Komisi VIII. Posisi Agung digantikan oleh Tantowi Yahya yang selama ini menjadi anggota Komisi I.

Selain itu Poempida Hidayatoellah juga terkena rotasi dari anggota Komisi IX yang membidangi urusan tenaga kerja, kesehatan, kependudukan dan transmigrasi. Sementara Yusron dirotasi dari Komisi XI menjadi Komisi VIII yang membidangi urusan agama dan sosial. Muhammad Akbar Wijaya

Rotasi Fraksi Golkar resmi diberlakukan pada Senin (26/5). Setya percaya rotasi ini tidak akan mengganggu kinerja Fraksi Golkar dalam menyelesaikan tugas-tugas legislasi dan pembahasan anggaran menjelang berakhirnya masa jabatan anggota DPR periode 2009-2014 pada Oktober mendatang.

Redaktur : M Akbar
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar