Soal Wilfrida, Kubu Jokowi-JK Kritik Prabowo
Kamis , 29 May 2014, 12:55 WIB
Antara/Widodo S. Jusuf
Anggota DPR Komisi IX DPR Poempida Hidayatullah Djatiutomo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim Debat Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh, menekankan upaya Prabowo Subianto memperjuangkan hak TKI asal Malaysia, Wilfrida, tidak dapat menjadi tolak ukur penyelesaian masalah pekerja migran.

"Capres lain (Prabowo) yang membantu Wilfrida itu belum terbukti mampu menyelesaikan masalah TKI. Tidak bisa hanya fokus dengan satu TKI saja," kata Poempida dalam deklarasi Seknas Jokowi-JK Pro-TKI di Jakarta Timur, Kamis (29/5).

Menurut dia, masih banyak TKI yang membutuhkan perlindungan masalah hukum di luar negeri yang harus diselesaikan dengan kebijakan komprehensif. "Konteks melindungi TKI tidak bisa dalam konteks pencitraan saja. Yang terpenting adalah bagaimana dalam konteks perlindungan hukum, tidak bisa serta-merta hanya satu dimensi saja, ini semua kan masalah kompleks," katanya.

Politikus Partai Golkar itu meyakini masalah perlindungan TKI dapat diselesaikan oleh pasangan Jokowi-JK. JK menurut dia telah terbukti mampu menyelesaikan masalah deportasi TKI beberapa tahun silam.

Pada hari ini, Seknas Jokowi-JK Pro-TKI yang terdiri atas Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI), Asosiasi Instruktur Seluruh Indonesia (AISI), Keluarga besar PPTKIS, PRCTKI, TKI Purna dan keluarga besar TKI mendeklarasikan dukungannya bagi pemenangan Jokowi-JK.

Seknas berjanji menggalang 33 juta suara untuk kemenangan Jokowi-JK yang beberapa di antaranya akan berasal dari seluruh TKI di luar negeri. Seknas Jokowi-JK Pro-TKI telah menghubungi Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) untuk mengoordinasi TKI dalam memenangkan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar