Prabowo Subianto berdoa bersama Fadli Zon di kediamannya sebelum mencoblos di Pileg 9 April lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa percaya dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut adanya upaya pelibatan anggota TNI/Polri aktif oleh salah satu tim capres-cawapres di pemilu presiden 2014 (pilpres).
"Menurut saya apa yang dikemukakan SBY bukan isapan jempol," kata anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (3/6).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini percaya informasi intelejen yang masuk ke SBY akurat. Yani menganggap apa yang disampaikan SBY sebagai peringatan agar tidak ada pihak yang mengganggu netralitas TNI/Polri.
Yani memastikan kubu Prabowo-Hatta tidak pernah berusaha melibatkan dukungan dari TNI/Polri aktif. Menurutnya Prabowo sebagai mantan pimpinan TNI memahami posisi TNI/Polri dalam politik. Yani lantas menyindir visi misi kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang sempat ingin merubah insitusi Polri menjadi kementerian sendiri.
Menurutnya keinginan itu justru malah berpotensi menyeret polri ke dalam politik. "Karena bisa saja menteri polri itu dari partai politik," kata Yani.