REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyinggung pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais yang menyamakan Pemilu Presiden bagaikan Perang Badar, di hadapan ratusan ulama pesantren di Jakarta, Rabu. Menurut JK, pernyataan itu merupakan hal yang patut disesalkan, karena mencerminkan sebuah permusuhan dalam proses berdemokrasi.
"Jangan selalu berbicara permusuhan, kita menyesalkan yang mengatakan pemilu adalah perang badar. Kita tidak ingin seperti itu. Indonesia jangan dijadikan seperti Afghanistan, Mesir atau Suriah. Kita ini damai," kata JK saat bersilahturahim dengan ratusan Ulama Pesantren di Jakarta, Rabu (4/6).
JK menyatakan bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki beragam agama yang diakui, dan beragam bahasa serta adat istiadat, dan tetap bisa hidup rukun dalam satu kesatuan bangsa. "Kita berbeda-beda tapi bersatu. Makanya kita tolak perang badar. Ulama harus bergerak, menjelaskan ke masyarakat," kata JK.
Sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengatakan pihaknya akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini.
Amien menyebut perjuangan prajurit dalam Perang Badar adalah ikhlas membela kehormatan diri dan Tanah Air. Menurut dia kemenangan dapat digenggam dalam Perang Badar.