Survei: Muslim Kota Cenderung Pilih Jokowi-JK
Kamis , 05 Jun 2014, 19:15 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK mendeklarasikan nomer urut usai mengikuti pemilihan nomer urut di Taman Menteng, Jakarta,Ahad (1/6). KPU telah menetapan nomer urut capres-Cawapres Prabowo-Hatta (1) dan Jokowi-Jusuf Kalla (2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan penganut agama Islam atau Muslim di perkotaan cenderung memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 9 Juli mendatang. Hal itu berdasarkan riset dari Alvara Reseach Center.

"Berdasarkan survei yang dilakukan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki elektabilitas lebih tinggi di kalangan Muslim kota yakni 38,8 persen. Lebih tinggi dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 29 persen," ujar Direktur Alvara Reseach Center, Hasannudin, di Jakarta, Kamis.

Sedangkan 32,3 persen lainnya, belum memutuskan pilihan, sehingga masih ada ruang bagi masing-masing pasangan untuk menarik pemilih Muslim kota.

Survei tersebut dilakukan pada 18-28 Mei di 10 kota yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.

Survei itu dilakukan terhadap 1.440 pemilih Muslim berusia 20 hingga 54 tahun. Metode yang digunakan adalah sampel acak dengan toleransi 2,64 persen.

"Jokowi-JK menguasai Muslim Nasionalis Religius, sementara Prabowo-Hatta Radjasa menguasai kelompok Muslim Religius Nasionalis dan Muslim Ultra Religius."

Alvara Reseach Center memprediksi pemenang Pilpres masih sulit ditentukan, karena masih banyak peluang bagi kedua pasangan capres dan cawapres mendapatkan perhatian Muslim dan hati rakyat.

"Kalau Jokowi-JK menginginkan Pilpres segera digelar, sementara Prabowo-Hatta sebaliknya. Itu juga terjadi pada Pilgub di Jawa Timur," jelas dia.

 

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar