REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Saat ini, pasangan dua pasang calon presiden dan wakil presiden sedang melakukan kampanye. Namun untuk tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa di Kota Depok masih kurang maksimal.

Hal ini terlihat tidak adanya sosialisasi dari tim sukses (timses) koalisi partai yang mendukung, padahal kedua pasangan itu di dukung oleh mitra koalisi sebanyak 52 persen kursi parlemen di DPRD Kota Depok.

Dengan perincian kursi di DPRD Depok yakni Partai Gerindra menduduki sembilan kursi, PAN dengan enam kursi, Partai Golkar lima kursi, PKS lima kursi dan PPP empat kursi.

''Ini kenyataan di lapangan mitra koalisi "melempem" atau tidak ada gerakan. Sangat disayangkan, calon legislatif (caleg) yang jadi tidak ada loyalitas pada ketua umum dan partainya. Bahkan mitra koalisi partai pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak solid,'' ujar M Nuh, Ketua Bidang Pergerakan Massa Gerakan Bersama (Geber) pendukung Prabowo-Hatta Depok, Jawa Barat (Jabar), Jumat (6/6).

Mantan caleg PAN DPRD Depok ini menilai, salah satu indikasinya adalah tidak tampak pergerakan yang mengarah untuk mencari dukungan Prabowo-Hatta. Namun, untuk relawan tetap semangat dan melakukan gerakan.

''Tidak ada spanduk atau bilboard dukungan Prabowo-Hatta yang tampak signifikan di Kota Depok sementara spanduk dan bilboard dukungan Jokowi-JK ada di mana-mana. Kalau ibarat mesin mitra koalisi nunggu minyak baru bergerak. Tapi, kalau relawan bergerak dengan hati nurani,'' terang Nuh.

Menurut Nuh, dalam percaturan politik untuk memperoleh kemenangan pada pilpres yang akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang tidak bisa menunggu keajaiban Tuhan. Tapi, harus dengan strategi yang jitu dan usaha nyata. ''Kalau semua tidak bergerak, jangan harap kemenangan akan diperoleh,'' tegasnya.

Sebelumnya, tim pemenangan Prabowo-Hatta di Depok telah dideklarasikan. Mitra koalisi dan pendukung optimis mengantarkan kedua pasangan tersebut menuju kursi RI1 dan RI2.